Sunday, January 31, 2016

Akhirnya Jonru Masuk Penjara

Di dunia social media siapa yang tidak kenal nama Jonru ? Seseorang yang aktif pengkritik Jokowi ini namanya dikenal banyak orang sejak pilpres 2014 lalu. Dan ternyata Hari Minggu (31/1) kemarin, Jonru kembali masuk penjara. Tepatnya di Lapas Sukamiskin Bandung.



Setiap kali berkunjung ke sana, terus terang ada JERITAN HATI yang sungguh tak tertahankan.

Saya mendengar cerita tentang seorang dokter yang menghadapi situasi dilematis: Di satu sisi dia harus cepat bertindak untuk menyelamatkan nyawa pasien. Di sisi lain dia harus mengikuti prosedur birokrasi yang lama dan berbelit-belit.

Jika dia memilih untuk mengikuti birokrasi, maka nyawa si pasien jadi taruhannya. Jika dia memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien, dia harus masuk penjara karena dianggap melanggar aturan negara.

Si dokter memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien. Dan dia kini mendekam sebagai narapidana di Lapas Sukamiskin. Dia bersalah dari segi aturan negara, namun SECARA SUBSTANSIAL dia sebenarnya sangat berjiwa kesatria. Sebab dia merelakan dirinya masuk penjara demi menyelamatkan nyawa pasien.

Kisah si dokter ini hanya satu dari ribuan kasus lainnya, di mana orang-orang yang tak bersalah justru harus masuk penjara. Sedangkan penjahat yang sebenarnya masih bebas berkeliaran di luar sana.

Saya merasa amat sesak ketika mendengar kisah mereka satu-persatu. Masyarakat umum, termasuk Anda, mungkin mencap mereka bajingan, koruptor, penjahat, dan sebagainya. Namun saat bertemu mereka, saya bisa menyaksikan sendiri bahwa merka sebenarnya orang-orang baik yang hanya menjadi korban dari konspirasi hukum dan politik.

Sungguh, hukum di negeri ini sangat kacau balau. Namun saya hanya warga biasa yang tak berdaya.

Yang bisa saya lakukan hanya MENULIS, mengabarkan fakta-fakta yang saya ketahui, dengan harapan semoga bisa mencerahkan kita semua. Dan semoga bisa memberikan sumbangsih untuk perbaikan NKRI, sekecil apapun itu.

-JONRU-


(Keterangan foto: Saat saya mengisi pelatihan penulisan bersama para warga Lapas Sukamiskin, Bandung, Minggu 31 Januari 2016)

*Sumber: dari fanpage Jonru / portal piyungan.

Wahai Kaum Adam! Nikahilah Wanita Yang Mau Di Poligami

Assalamu'alikum Waromatullah Wabarokatuh...


Kami baru saja kelar mengikuti kajian pekanan rohis sekolah menengah atas. Sembari rehat, kami berkumpul santai sambil berdiskusi. Semuanya laki-laki. Dalam diskusi tanpa tema khusus itu, kami membicarakan banyak hal. Seputar pelajaran, guru, kebiasaan, organisasi, ekstra kurikuler, dan lain sebagainya.




Entah dari mana mulanya, sahabat kami yang kala itu menjabat sebaga wakil ketua Pramuka berkata, “Ayo, menurut kalian, apa satu kriteria wanita hingga layak disebut shalihah dan layak dijadikan sebagai istri idaman?”

Beberapa teman pun langsung menyambar, menyampaikan jawaban. Tidak pernah meninggalkan shalat, rajin puasa, rajin menabung, pandai membaca al-Qur’an, lembut, cantik, baik, keturunan shalih, rambut panjang, kulit putih, tinggi semampai, muka oval, mata damar kanginan, dan lain sebagainya.

Mengejutkan, sahabat kami yang melempar pertanyaan tersebut menggeleng. Menolak semua jawaban yang dilontar oleh peserta diskusi. “Apa dong?” tukas teman-teman.

Dengan santai, laki-laki yang piawai dalam pelajaran seni rupa ini menyampaikan jawaban, “Satu-satunya kriteria wanita shalihah yang paling utama, yaitu mau dipoligami.” Tawa kami langsung pecah. Terbahak-bahak. Sekaligus bertanya-tanya.

Poligami menjadi satu di antara sekian banyaknya masalah sentral dalam pernikahan. Meski jelas hukumnya, lantaran banyak yang salah praktik, poligami pun dicaci dan disalahkan tanpa ampun. Poligami tak pernah benar. Laki-laki yang berpoligami tiada yang benar. Hanya nafsu. Hanya mengikuti kemauan syahwatnya.

Dalam lanjutan diskusi kami siang menjelang sore itu, satu di antara kami pun ada yang bergegas memberikan alasan. “Sebab, wanita yang mau dipoligami itu mau mengikuti perintah Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”


Poligami memang diperintahkan. Hukumnya diperselisihkan. Ada yang menghukumi sunnah, ada juga yang hanya membolehkan. Akan tetapi, ‘mau dipoligami’ sejatinya merupakan kriteria amat penting. Pasalnya, begitu banyak wanita yang menolak bahkan anti poligami hanya karena nafsunya, hanya karena sifat kewanitaannya, hanya karena tidak mampu membayangkan saat suaminya mendapat giliran bersama istrinya yang lain.

Padahal, hanya ‘mau’. Di sana tidak ada kata ‘mampu’. Bukankah hampir semua laki-laki normal juga mau tapi tidak mampu berpoligami? Bukankah pula banyak wanita yang mau tapi tidak mampu dipoligami?

Akan tetapi, mau menjadi jalan utama bagi sebuah kata yang menuntut bukti; mampu.
Wallahu a’lam. 

Semoga bermanfaat....

Sumber: [Keluargacinta]

Thursday, January 28, 2016

Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan !

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain :
Kedudukan sosial istri lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,


Istri lebih kaya dari suami,
Istri lebih pandai dari suami,
Watak istri lebih keras dari suami,
Istri berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebiih berkuasa daripada suami,
Istri tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya. Terkadang Sebagai seorang Istri seringkali Merasa sudah Cukup dalam menjadi Pakaian sang Suami. Namun beberapa hal tidak kita sadari, ternyata hal-hal Kecil kerap menjadi alasan seorang Istri durhaka atau akan berdosa kepada suaminya.


26 Inilah Dosa Istri Kepada Suami

  1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
  2. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
  3. kurang memperhatikan orang tua suami
  4. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
  5. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
  6. membebani suami dengan banyak tuntutan
  7. mengungkit ungkit kebaikan kepada suami
  8. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
  9. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami ke dalam rumahnya
  10. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
  11. bersikap nusyuz terhadap suami
  12. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
  13. lalai dalam melayani suami
  14. menolak ajakan suami berhubungan badan
  15. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
  16. buruknya perilaku isteri bila suamiberpoligami
  17. keluar dari rumah tanpa izin suami
  18. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
  19. cemburu berlebihan terhadap suami
  20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami
  21. lalai dalam mendidik anak-anak
  22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
  23. menyebarluaskan rahsia tempat tidur
  24. kurang setia terhadap suami
  25. menggugat kepimpinan suami
  26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami

Itulah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Semoga Sebagai istri kita bisa menghindari 26 dosa ini. Sebarkan kepada yang lain, semoga bermanfaat. Aamiin

Sumber: reportaseterkini

Wednesday, January 27, 2016

Astaghfirullah, Islam Kembali Di Lecehkan Lafadz Allah Di Hinakan Dengan di Tulis di Panci

SepercikHikmah - Astaghfirullah..... Baru-baru ini, penistaan terhadap agama Islam kembali terjadi. Laporan Ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), telah ditemukan panci yang memuat stiker lafadz “Alhamd-Allah”. Seorang warga mendapatkan hadiah berupa panci tersebut sesuai mengikuti pengajian.




Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Abdushomad Buchori mengatakan, pihaknya dan kepolisian setempat akan mengusut tuntas kasus ini. Saat ini, sedang ditelusuri siapa pembuat panci tersebut.

“Sama seperti kasus sandal kemarin, pasti akan akan kami laporkan. Pada prinsipnya itu penodaan agama,” ujarnya.

Abushomad mengatakan, pengusutan dilakukan oleh MUI Pasuruan, tempat panci tersebut ditemukan. Penistaan terhadap agama  Islam seperti ini , lanjut dia, memang bukan yang pertama kali terjadi. Pada kasus sandal berla1fadz Allah yang terjadi belum lama ini, perkaranya sudah berada di pengadilan namun belum sampai pada putusan vonis.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat KH Tengku Zulkarnain mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sebab, menurutnya, kejadian ini merupakan kesengajaan dan bentuk penghinaan secara terang-terangan terhadap Islam

“Kalau di panci sudah jelas menghina. Masak Allah ada di panci. Kalau itu, polisi harus segera bertindak,” tuturnya.


Baca Juga:



Pengusutan tersebut, kata ustaz Tengku, penting dilakukan semata-mata untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan. Sebab, penistaan terhadap agama  Islam bukan kali yang pertama terjadi. Sebelumnya lafadz Allah juga pernah dinistakan karena ditampilkan pada sesuatu yang tidak semestinya, seperti sandal, celana, permen, dan terompet.

“Kalau ini, polisi jangan pura-pura tak tahu lah. Basmi saja daripada tumpah darah,” ujar dia. Ia melihat, maraknya penistaan terhadap agama Islam merupakan hal yang disengaja untuk mengalihkan isu tertentu, seperti dilansir dariharian republika. Agama menurutnya, merupakan hal yang paling sensitif untuk memicu keributan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami...


Sumber : Halhalal.com

Monday, January 25, 2016

Hukum Beri Sedekah pada Pengemis yang Pura-Pura Miskin, Bolehkah?

Bolehkah kita beri sedekah pada pengemis yang pura-pura miskin? Tak jarang kita temui, ternyata banyak pengemis yang pura-pura, bukan karena kondisi, melainkan sudah menjadi mata pencarian. Sudah banyak diketahui bahwa mengemis di kota-kota besar hasilnya lumayan, lebih besar dari orang benar-benar bekerja.


Hukumi Seseorang Sesuai Lahiriyah

Ingatlah kita hanya punya tugas menghukumi seseorang sesuai lahiriyah yang kita lihat, karena tak bisa menerawang isi hatinya. Pelajaran ini bisa kita ambil dari kisah Usamah bin Zaid berikut ini.



Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus kami ke daerah Huraqah dari suku Juhainah, kemudian kami serang mereka secara tiba-tiba pada pagi hari di tempat air mereka. Saya dan seseorang dari kaum Anshar bertemu dengan seorang lelakui dari golongan mereka. Setelah kami dekat dengannya, ia lalu mengucapkan laa ilaha illallah. Orang dari sahabat Anshar menahan diri dari membunuhnya, sedangkan aku menusuknya dengan tombakku hingga membuatnya terbunuh.

Sesampainya di Madinah, peristiwa itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bertanya padaku,

« يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ » قُلْتُ كَانَ مُتَعَوِّذًا . فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّى لَمْ أَكُنْ أَسْلَمْتُ قَبْلَ ذَلِكَ الْيَوْمِ
Hai Usamah, apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan laa ilaha illallah?” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, sebenarnya orang itu hanya ingin mencari perlindungan diri saja, sedangkan hatinya tidak meyakini hal itu.” Beliau bersabda lagi, “Apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan laa ilaha illallah?” Ucapan itu terus menerus diulang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga saya mengharapkan bahwa saya belum masuk Islam sebelum hari itu.” (HR. Bukhari no. 4269 dan Muslim no. 96)


Dalam riwayat Muslim disebutkan, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَقَتَلْتَهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلاَحِ. قَالَ أَفَلاَ شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لاَ فَمَازَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَىَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّى أَسْلَمْتُ يَوْمَئِذٍ
“Bukankah ia telah mengucapkan laa ilaha illallah, mengapa engkau membunuhnya?” Saya menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu semata-mata karena takut dari senjata.” Beliau bersabda, “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya hingga engkau dapat mengetahui, apakah ia mengucapkannya karena takut saja atau tidak?” Beliau mengulang-ngulang ucapan tersebut hingga aku berharap seandainya aku masuk Islam hari itu saja.”

Ketika menyebutkan hadits di atas, Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari kalimat “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya hingga engkau dapat mengetahui, apakah ia mengucapkannya karena takut saja atau tidak?” adalah kita hanya dibebani dengan menyikapi seseorang dari lahiriyahnya dan sesuatu yang keluar dari lisannyaSedangkan hati, itu bukan urusan kita. Kita tidak punya kemampuan menilai isi hati. Cukup nilailah seseorang dari lisannya saja (lahiriyah saja). Jangan tuntut lainnya. Lihat Syarh Shahih Muslim, 2: 90-91.

Setiap Orang Akan Diganjar Sesuai yang Ia Niatkan

Coba ambil pelajaran dari hadits berikut.

Dari Abu Yazid Ma’an bin Yazid bin Al-Akhnas radhiyallahu ‘anhum, -ia, ayah dan kakeknya termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, di mana Ma’an berkata bahwa ayahnya yaitu Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar untuk niatan sedekah. Ayahnya meletakkan uang tersebut di sisi seseorang yang ada di masjid (maksudnya: ayahnya mewakilkan sedekah tadi para orang yang ada di masjid, -pen). Lantas Ma’an pun mengambil uang tadi, lalu ia menemui ayahnya dengan membawa uang dinar tersebut. Kemudian ayah Ma’an (Yazid) berkata, “Sedekah itu sebenarnya bukan kutujukan padamu.” Ma’an pun mengadukan masalah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ
Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati.” (HR. Bukhari no. 1422)

Dari hadits ini, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Orang yang bersedekah akan dicatat pahala sesuai yang ia niatkan baik yang ia beri sedekah secara lahiriyah pantas menerimanya ataukah tidak.” (Fath Al-Bari, 3: 292)

Hal di atas sesuai pula dengan hadits Umar, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى
Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)
Misal, ada pengemis yang mengetok pintu rumah kita, apakah kita memberinya sedekah ataukah tidak? Padahal nampak secara lahiriyah, dia miskin. Jawabannya, tetap diberi. Kalau pun kita keliru karena di balik itu, bisa jadi ia adalah orang yang kaya raya, tetap Allah catat niat kita untuk bersedekah. Sedangkan ia mendapatkan dosa karena memanfaatkan harta yang sebenarnya tak pantas ia terima.

Begitu pula kalau ada yang menawarkan proposal pembangunan masjid. Secara lahiriyah atau zhahir yang nampak, kita tahu yang sodorkan proposal memang benar-benar butuh. Lalu kita berikan bantuan. Bagaimana kalau dana yang diserahkan disalahgunakan? Apakah kita tetap dapat pahala? Jawabannya, kita mendapatkan pahala sesuai niatan baik kita. Sedangkan yang menyalahgunakan, dialah yang mendapatkan dosa.

Subhanallah … Mulia sekali syariat Islam ini.


Jangan Manjakan Pengemis dan Pengamen Jalanan

Kami hanya nasehatkan jangan manjakan pengemis apalagi pengemis yang malas bekerja seperti yang berada di pinggiran jalan. Apalagi dengan mengamen, melantunkan nyanyian musik yang haram untuk didengar. Kebanyakan mereka malah tidak jelas agamanya, shalat juga tidak. Begitu pula sedikit yang mau perhatian pada puasa Ramadhan yang wajib. Carilah orang yang shalih yang lebih berhak untuk diberi, yaitu orang yang miskin yang sudah berusaha bekerja namun tidak mendapatkan penghasilan yang mencukupi kebutuhan keluarganya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ ، وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِى أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا
Namanya miskin bukanlah orang yang tidak menolak satu atau dua suap makanan. Akan tetapi miskin adalah orang yang tidak punya kecukupan, lantas ia pun malu atau tidak meminta dengan cara mendesak.” (HR. Bukhari no. 1476)

Wallahu waliyyut taufiq. Hanya Allah yang memberi taufik. Silahkan Bagikan.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal 

Sumber: pelangimuslim.com

Hasilnya Dahsyaat! Lakukan 10 Amalan Ini Selama 40 Hari Jika Mau Menuju Kaya Dan Rezeki Melimpah


10 Amalan yang akan membuat hidupmu berubah menjadi Lebih baik. Uztad Yusuf Mansur mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin selama kita berusaha. 



Demikian juga keinginan menjadi orang kaya, banyak uang dan rezeki berlimpah, bukankah Muslim itu wajib kaya? Karena itu berikut ini diajarkan riyadhah atau amalan yang jika rutin dilaksanakan selama terus menerus, Insya Allah akan mendapatkan rezeki berlimpah. Untuk tahap pembelajaran dimulai selama 40 hari terlebih dahulu. Diharapkan setelah 40 hari masih terus melaksanakan amalan tersebut bahkan lebih ditingkatkan intensitasnya. Seperti halnya Allah melatih kita melakukan ibadah di bulan Ramadhan selama 30 hari dengan harapan kita tetap bisa melanjutkan di hari-hari selanjutnya. Intinya sebenarnya merutinkan ibadah sehingga menjadi kebiasaan. Apa saja itu yang harus dilakukan selama 40 hari menuju kaya dan rezeki melimpah?





1. Rutinkan shalat berjamaah di masjid dan tepat waktu

Sedapat mungkin lakukan shalat fardhu di masjid berjamaah disertai dengan shalat sunat qabliyah dan ba'diyahnya. Qabliyah adalah shalat sunat sebelum shalat wajib yaitu 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Dhuhur, sebelum ashar, 2 rakaat sebelum magrib, sebelum Isya dan sebelum subuh. Sementara Ba'diyah adalah shalat sunat sesudah shalat fardhu, yaitu 2 rakaat setelah dhuhur, setelah magrib dan setelah isya. Jangan lupa shalat tahiyatul masjid sebagai penghormatan kepada masjid. Jangan pernah menunda melakukan shalat. Begitu azan berbunyi segeralah ke masjid terdekat.

2. Rutinkan shalat tahajud 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat

Shalat tahajud adalah salah satu shalat sunat yang paling utama, dikerjakan pada sepertiga malam, minimal 2 rakaat, tapi Uztadz Yusuf Mansur menganjurkan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Sepertiga malam itu juga adalah waktu mustajab (waktu terkabulnya doa).

3. Baca Surah Al Waqiah


Inilah surah yang bisa memperlancar rezeki " Barangsiapa membaca Surah Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya (H.R.Ibn Sunni).


Jangan lupa membaca surah ini sesudah shalat subuh atau sesudah shalat isya.

4. Rutinkan shalat dhuha

Mengapa dhuha bisa melancarkan rezeki? Alasannya sudah saya tulis di sini. Shalat sunat dhuha adalah shalat sunat 2 rakaat yang dilaksanakan saat matahari beranjak naik sampai sebelum dhuhur. Rutinlah melaksanakan dhuha 6 rakaat, bagi yang kuat bisa sampai 12 rakaat itu lebih baik. (2 rakaat salam, begitu seterusnya).

5. Baca zikir sesudah shalat

Setelah shalat jangan langsung berdiri tapi bacalah zikir yang biasa anda baca ditambah dengan membaca asmaul husnah Ya Fattah ya Razaak 11 kali, dilanjutkan dengan membaca ayat kursi 1 kali dan Surah Al Ikhlas 3 kali. Rutinkan setiap selesai shalat. Khusus selesai shalat subuh dan ashar ditambah dengan membaca 4 ayat terakhir Surah Al Hasyr.

6. Rutin membaca zikir ini

Rutinkan membaca Laa hawla wala quwwata illaa billah sebanyak 300 kali, bisa juga 100 kali setiap hari dan bisa dibagi membacanya setelah shalat fardhu (100 / 5 = 20 kali di setiap selesai shalat fardhu).

7. Rutin mohon ampun

Bacalah istighfar sebanyak 100 kali setiap hari. Karena bisa saja setiap hari kita berbuat dosa yang kita sadari maupun tidak.

8. Rutin membaca zikir pagi dan petang

Jangan lupa setiap hari membaca subhanallahi wabihamdihii subhanallahil adzhiem 100 kali di waktu pagi dan 100 kali di waktu petang (sore hari). Boleh dilakukan habis shalat dhuha dan sorenya bisa setelah melakukan ibadah shalat ashar  atau menjelang magrib

9. Rutin baca yasin

Rutinkan membaca surah ke 36 dari Al Quran ini, waktunya bebas, lakukan kapan saja dan baca sebanyak 1 kali setiap hari.

10. Tutup malam dengan shalat sunat 2 rakaat

Begitu kantuk menyerang jangan langsung tidur tapi lakukan shalat sunat 2 rakaat sebelum tidur, baca Surah Al Kafiruun di rakaat pertama dan Al Ikhlas di rakaat kedua. Setelah itu jangan lupa membaca Surah As Sajdah, Al Mulk atau Ar Rahman (pilih salah satu).
.
Lakukan 10 amalan ini rutin selama 40 hari. Usahakan jangan bolong. Semoga apa yang kita hajatkan dikabulkan oleh Allah. Aamiin

Sumber: Cahaya tasbih

Sunday, January 24, 2016

Masya Allah!! Muadzin Yang Sedang Mengumandangkan Adzan ini Ternyata Adalah Seorang Bupati

Subhjanallah.. Walhamdulillah.. Pemimpin adalah seseorang yang dapat menginspirasi , dapat diteladani dan berperilaku baik. Pemimpin juga bukan penguasa karena jabatan adalah sebuah titipan. 



Menjadi seorang pemimpin adalah mempunyai tanggung jawab yang besar, selain menjalankan roda pemerintahan yang baik, seorang pemimpin juga harus menjadi panutan bagi rakyatnya.



Contoh saja Bupati (kepala daerah) Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh ini. Meskipun ia telah memangku jabatan sebagai kepala daerah dari 2012 hingga 2017 nanti, namun jabatan itu bukan penghalang baginya untuk tetap menjalankan aktifitas ibadah yang ia gemari.

Ya, nama Mukhlis Basyah, S.Sos menghebohkan dunia maya setelah seorang jamaah jum’at di sebuah masjid mengambil foto saat sang kepala daerah itu menjadi muazzin.

Dari akun Facebook yang bermama Teuku Wildan,  ia mengunduh beberapa foto saat-saat Bupati Aceh Besar itu mengumandangkan Azan, tepatnya didepan mimbar yang telah dinaiki khatib untuk membacakan khutbah jum’at.

Beberapa pengguna media sosial Facebook memandang ini adalah sebuah contoh yang baik, namun sebagiannya juga menganggap ini hal biasa-biasa.



sebagai umat islam, kita harus berbaik sangka kepada siapa saja yang berbuat kebajikan. Semoga apa yang dilakukan Bupati itu menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin lainnya, dan dapat melukiskan bagi siapa saja, yang bahwa azan adalah ibadah yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Amin!

7 SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN

1. Sifat Rendah Hati.

2. Mengharapkan Dukungan dan Bersifat Terbuka untuk Dikritik.

3. Sifat Jujur dan Memegang Amanah.

4. Berlaku Adil.

5. Komitmen dalam Perjuangan.

6. Ditaati dan Bersikap Proporsional.

7. Berbakti dan Mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Semoga tulisan ini bermanfaat, silahkan bagikan kepada yang lain.


Sumber: reportaseterkini

Rezeki Selalu Seret? Lakukan 10 Amalan Ini Agar Rezeki Lancar - No. 9 Mungkin Sering Kita Abaikan


Tahukah Anda Mengapa rezeki kadang terasa seret ? 

Tanpa kita sadari, kita selalu Sibuksibuk dan sibuk.... Mungkin itulah alasan kita yang sedikit lalai dengan ibadah, padahal ibadah itu justru mempermudah aliran rezeki. Lakukanlah minimal istighfar dan stop maksiat.

Manusia yang paling baik adalah mereka yang banyak memberikan manfat untuk orang lain. Subhanallah, ternyata rahasianya di situ. Dengan berbagi dan memberi manfaat untuk orang lain, kehidupan kita dijamin tidak akan kekurangan.

Ibadah tentu sangat luas maknanya, seluas samudera kehidupan kita ini. Namun ada ibadah ringan yang Insya Allah bisa kita lakukan. Nah, berikut ini ada 10 amalan yang memperbanyak peluang pembuka pintu rezeki dari Allah SWT.


Sumber ; google.com


1. Menyempatkan diri untuk Ibadah.

Bahasanya aneh ya kelihatannya, ibadah kok disempat-sempatkan sih, Tapi itulah kenyataannya. Tanpa sadar, kita lebih antusias mengejar dunia, sampai-sampai ibadah terabaikan. Makanya sangat beruntung sekali jika kita mampu menyempatkan diri untuk beribadah di tengah-tengah kesibukan kita.

Sungguh Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan pengabdian kita seperti firmannya dalam hadits Qudsi,
"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembahKu, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya, maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan, dan aku tidak menutup kefakiranmu."
(HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Al Hakim dari Abu Hurairah ra).



2. Stop maksiat.

Ternyata masih ada yang berfikir soal uang atau rezeki urusan usaha. Tak hanya itu, masih ada yang berani berkesimpulan urusan maksiat itu soal balasan akhirat. Padahal kemaksiatan menghalangi aliran rezeki dari Allah SWT. Kemaksiatan pun menjadi tembok yang menghalangi permohonan ampun kita kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,"Dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang diperbuatnya."(HR. Tirmizi).

Bentuk-bentuk kemaksiatan tentunya sangat banyak, mulai dari kemaksiatan mata, maksiatnya lisan, maksiatnya hati, pikiran dan sebagainya.


3. Perbanyak Istighfar.

Apa hubungan antara istighfar dan rezeki? Mungkin ada yang bertanya seperti itu, padahal dengan istighfar kita berarti mengaku salah dan lemah di hadapan Allah SWT. Kalau menyadari kelemahan, berarti otomatis kita yakin dengan kehebatan Allah SWT menghadirkan rezeki.

Dijamin pula olah Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah SWT akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
(HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abdullah bin Abbas ra).

Dalam hadits lain diperjelas, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan menjadikan keluh kesah menjadi kegembiraan, kesempitan menjadi keleluasaan."
(HR. Ahmad dan Abu Daud).

Berapa jumlah istighfarnya? Tentu saja sebanyak-banyaknya, sekuat kita. Minimal seperti uswah atau contoh Nabi Muhammad SAW, setidaknya 70-100 kali setiap hari.


4. Ingat terus kepada Allah SWT.

Dalam bahasa agama dikenal dengan berzikir. Sungguh dengan banyak mengingat Allah SWT, akan membuat hati tenang dan kehidupan terasa lapang.

Nah, kelapangan itu bagian dari rezeki yang tak ternilai karena hanya orng yang beriman saja yang mendapatkannya.
Allah SWT berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 


Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
(QA. Ar Ra'd: 28).

Misalnya saja sambil sempatkan untuk berzikir meski hanya dalam hati. Selalu bertahmid sebagai ucapan syukur setiap waktu. Bisa juga memulai setiap aktivitas dengan membaca Basmallah.

5. Berbakti pada Orang Tua.

Berbahagialah bagi yang masih mempunyai orang tua. Sebab, terbuka kesempatan mendulang fadulah taat dan berbakti kepada keduanya. Sungguh, amalan yang satu ini tiada yang mengelak fadilahnya. Dalam hadits riwayat dari Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW berpesan, siapa yang ingin panjang umur dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah berbakti kepada ibu bapaknya dan menyambung tali kekeluargaan.

Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa berbakti kepada ibu bapaknya, maka kebahagianlah untuknya, dan Allah akan memanjangkan umurnya."
(HR. Abu Ya'ala, At Tabrani, Al Asybahani dan Al Hakim).

Minimal menyempatkan diri mendoakannya setelah shalat fardhu.
Subhanallah....mendoakan ibu bapak juga menjadi sebab mengalirnya rezeki.
Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya."
(HR. Al Hakim dan Ad Dailami).

6. Rajin Shalat Dhuha dan Tahajud.
Kedua ibadah ini memang sangat dahsyat pengaruhnya dalam kesuksesan hidup kita. Banyak sekali hadits yang menunjukkan fadilah tahajud untuk memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dikabulkan. Begitu pila dengan shalat dhuha.

Firman Allah dalam hadits Qudsi,"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (shalat dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya."(HR. Al Hakim dan Thabrani).

7. Suka menolong.

Berbuat baik kepada orang yang lemah, termasuk juga menggembirakan dan membahagiakan orang tua, orang yang sakit, anak yatim dan fakir miskin juga termasuk istri dan anak-anak kecil.

Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki, melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.
(HR. Bukhari).

8. Peduli sesama.

Maksudnya adalah betapa indahnya jika kita yidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga kita saja, namun juga mampu memenuhi kebutuhan orang lain. Subhanallah...
Jika bisa menjadi seperti itu, Insya Allah akan menjadi sebab Allah melapangkan rezeki.

Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang menunaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menunaikan hajatna...,"
(HR. Muslim).

9. Rajin Silaturrahmi.

Subhanallah...amalan yang satu ini juga sangat luar biasa fadilahnya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya, maka hendaklah dia menghubungi sanak saudaranya."
(HR. Bukhari).

Tetapi, silaturahim bukanlah memberi atau mengunjungi orang yang biasa mengunjungi kita. Namun silaturahim lebih aktif, menyambung hubungan yang terputus agar embali bersatu lagi.
Rasulullah SAW bersabda,
"Yang disebut bersilaturrahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilarurrahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus."
(HR. Bukhari).

10. Bersedekah.

Amalan yang satu ini tak terbantahkan lagi barokahnya. Sedekah mengundang rahmat Allah SWT dan menjadi sebab Allah membuka pintu rezeki.
Nabi Muhammad SAW berkata kepada Zubair bin Al Awwam, Rasulullah SAW bersabda,
"Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ditentang Arsy, yang dikirim oleh Allah Azza Wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang memperbanyak pemberian kepada orang lain, niscaya Allah memperbanyakkan juga baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya."
(HR. Ad Daruquthni dari Anas ra). 

Subhanallah walhamdulillah, semoga kita mampu mengamalkannya dengan ikhlas.. Aamiin.

Silahkan bagikan kepada yang lain.





Sumber : uswahislam.blogspot.com